Melalui Program KOSABANGSA, IBK Nitro dan Dinas Pariwisata Kab Pangkep membentuk POKDARWIS Pulau Salemo

Tim pelaksana Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (KOSABANGSA) Institut Bisnis & Keuangan Nitro Kembali ke pulau salemo memberikan Edukasi kepada warga Salemo terkait Pulau Salemo menuju Wisata Religi. Kamis 10/11/2022.

Hari ini tiga FGD (Fokus Group Discusion) yang dilaksanakan, FGD terkait “terkait pengelolah Desa Wisata” diisi oleh Bapak Andi Andi Waris.SE, Kepala Bidang Pemuda Dinas Pariwisata dan Pemuda Kabupaten Pangkep

Dengan Peserta tokoh Masyarakat Pulau Salemo. Andi Waris yang sudah memiliki pengalaman sebelumnya membentuk POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) memberikan pengarahan kepada para peserta tentang pentingnya dibentuk POKDARWIS di pulau Salemo. Sebagai wadah bagi masyarakat untuk mempromosikan dan mengorganisasi Pulau Salemo menuju Pulau Wisata Religi.

POKDARWIS ini nantinya akan banyak membantu Pemerintah dan akan bermitra dengan Dinas Pariwisata dalam mengangkat Pariwisata di Kabupaten Pangkep khususnya di Pulau Salemo. Kegiatan FGD (Fokus Group Discusion) dihadiri oleh toko-toko Masyarakat Pulau Salemo.

Pulau Salemo menuju Wisata Religi merupakan Program Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau yang ingin menjadikan pulau Salemo sebagai Wisata religi. Karena pulau Salemo memiliki nilai sejarah peradaban perkembangan islam. Serta melahirkan banyak ulama dan cendekiawan.

Olehnya, dirinya ingin mengembalikan kejayaan yang pernah ada. Dengan berdirinya pondok tahfidz di Pulau salemo nantinya akan menjadi ikon wisata religi. Akan tetapi Masyarakt perlu diberikan edukasi sebelum pulau Salemo menjadi Wisata Religi.

Sementara itu, di tempat lain dilaksanakan juga FGD (Fokus Group Discusion) tentang “ Rumah Produksi Perikanan” dan “Identifikasi Pembuatan Produk Kas Desa Salemo” yang dibawakan oleh Dr.Andi Ridwan Makkulau,.ST,.M.Si ahli Perikanan dari Politani Pangkep. Terkait dengan rumah Produksi Perikanan yang baik dan layak.

Masyarakat Pulau Salemo 95% berprofesi sebagai Nelayan. hasil laut dan budidaya pertambakan kebanyakan di peroleh dari Rajungan kepiting dan ikan laut. Hasil dari Rajungan sendiri biasanya langsung dikirim ke luar kota dan ada yang diolah langsung menjadi masakan.

Perikanan merupakan produk pangan yang sudah banyak dikonsumsi masyarakat sebagai lauk pauk, maka tak wajar di daerah pesisir banyak memanfaatkan hasil perikanan untuk diolah menjadi produk olahan. Inovasi baru yang telah muncul yaitu mengaplikasikan ikan pada produk makanan yang sudah siap santap.

Produk Khas Desa yang dapat dijadikan sebagai ole-ole adalah “abon kepiting”, “Abon Ikan”, “Sate Tude”. Abon yang selama ini hanya dijadikan bahan lauk pauk dan tambahan kini dan diproduksi terbatas, diharapkan nantinya dapat diproduksi dengan skala besar dan dapat masuk ke Pasar-pasar Modern.

Kegiatan FGD (Fokus Group Discusion) dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua PKK dan 20 orang anggota PKK. Pengenalan lingkungan perikanan merupakan cara untuk masyarakat lebih bangga akan hasil perikanan yang dapat membantu memenuhi gizi maupun ekonomi masyarakat sekitar. FGD tentang produk khas Desa dapat menyita perhatian dan membuat peserta antusias dalam acara tersebut, sehingga mereka termotivasi dan berharap dapat mengaplikasikan sendiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.