Kebijakan Fiskal ditengah Wabah

Kolom Analisis Fajar “Kebijakan Fiskal di Tengah Wabah” oleh Rektor IBK Nitro, Prof. H. Marsuki, DEA, Ph.D. beliau mengatakan bahwa utamanya dari sisi permintaan (demand) dan secara tidak langsung sis penawaran (suply). target kebijakan itu terutama dianggap dapat mengatasi guncangan pada sektor riil karena sektor ini merupakan faktor penentu utama yang akan mengganggu kestabilan ekonomi dan keuangan. dalam pelaksanaannya kebijakan fiskal dirangkum dalm perppu tersebut cukup kontroversial. 

seharuysnya kebijakan ditujukan langsung menggerakkan sektor fundamental perekonomian negara. khususnya di bidang industri. karena jika tidak, maka bvanyak pabrik dan usaha tutup serta penurunan omset yang akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja. 

program-program yang dirancang dan dilaksanakan fokus untuk masyarakat miskin, bukan untuk mereka yang kehilangan pekerjaan karena kejutan ekonomi akibat covid-19 oleh karena itu kebijakan yang ada perlu diperluas. diantaranya pakar ekonomi olken dari harvard mengusulkan tiga opsi kebijakan: memperluas program kartu prakerja, memanfaatkan teknologi digital ponsel, dan menggunakan pendekatan berbasis komunitas sebagai sebagai salah satu wadah pemberian bantuan bagi kelompok kelas menengah bawah yang rentan akibat covid-19.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.